Mapel kelas 4 MI

Jumat, 15 Desember 2017

Qur'an Hadist Bab 5 Meningkatkan Taqwa



Cara Meningkatkan Taqwa

Mengapa kita perlu bertaqwa, memperkokoh dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah; di antara alasannya ialah firman Allah dalam surat ali- Imran ayat 102:
“Hai orang- orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar- benar takwa kepada-Nya dan jangan sampai kamu mati kecuali dalam keadaan mu slim (berserah diri kepada Allah).”

Kemudian terdapat dalam surat al- Hujurat ayat 13; Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Dari firman Allah tersebut, Allah menjelaskan perlunya bertaqwa itu yaitu dapat menjalani kehidupan dengan baik dan menjadi kunci utk mendapatkan keselamatan dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat; kemudian takwa menjadi ukuran kemuliaan seseoran di sisi Allah dan menurut pandangan manusia.”

Untuk memperkokoh dan meningkatkan kadar ketakwaan kita kepada Allah, ada beberapa cara yaitu:

Pertama; dengan al- mu’ahadah yaitu ingat dengan perjanjian kita kepada Allah swt.
Janji itu sering kita ikrarkan, misal ketika kita shalat paling sedikit 17 kali kita berjanji kepada Allah untuk menyembah hanya kepada Allah dan minta pertolongan; baahkan setiap kita membaca surat al-Fatihah ayat 5:
“Kepada-Mu kami menyembah dan kepada-Mu kami mohon pertolongan.”

Dengan demikian, setiap kita sudah berjanji untuk menjalankan kehidupan ini dengan sesuatu yang bernilai ibadah dan Allah sesungguhnya menciptakan manusia ini dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya. Tentunya ibadah yang dimaksudkan tidak hanya terbatas pada ibadah shalat, puasa, dzkir dan sejenisnya, melainkan seluruh kegiatan kita dari pagi sampai pagi lagi, semua harus bernilai ibadah. Agar semua kegiatan kita bernilai ibadah, tentunya dengan syarat bahwa kegiatan itu benar, baik dan dikerjakan dengan niat yang ikhlas, cara yang benar serta dengan tujuan hanya mengharap ridha Allah swt.

Kedua; dengan al- muraqabah yaitu merasa dekat kepada Allah swt.
Hal ini perlu karena orang akan merasakan bahwa dia selalu diawasi oleh Allah dan membuatnya selalu berfikir sebelum berbuat dan tidak berani menyimpang dari jalan yang telah diatur-Nya. Sikap ini mutlak harus dilakukan , karena sebenarnya Allah itusangat dekat dengan kita, sesuai dengan firman Allah swt dalam surat al_hadid ayat 4:
“Dan Allah bersama kamu dimana saja kamu berada; dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.”

Bahkan dalam ayat yang lain, dalam surat al-Mujadilah ayat 6: yang intinya ayat ini menjelaskan bahwa tidaklah kamu perhatikan yang ada dilangit dan di bumi. Tiada pembicaraan rahasia anatar tiga orang, melainkan Allahlah yang keempatnya; dan tiada pembicaraan antara lima orang melainkan Allah yang keenamnya; dan tiada pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Allah ada bersama mereka dimanapun mereka berada; Kemudian Allah akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan; sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu.

Ketiga; dengan al- Muhasabah atau menghitung- hitung diri, introspeksi diri yang juga merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim. Apalagi kelak amal manusia akan hitung oleh Allah swt; karena itu sebelumnya manusia harus menghitung sendiri amal- amalnya agar dia tahu apakah selama ini dia lebih banyak amal shaleh atau amal salah. Sahabat nabi Umar ibnu Khattab pernah mengingatkan dalam ungkapannya:

Hisablah disi kalian sebelum kalian dihisab di kahirat.
Oleh karena itu, ada baiknya seorang muslim melakukan muhasabah setiap hari, misalnya menjelasng tidur, dia merenungi apa yang diperjuangkan pada hari it atau setiap jum’at sekali atau sebulan dan minimal setahun, dia dapat meningkatkan kualitas hidupnya untuk bekal waktu yang akan datang termasuk kehidupan di akahira nantinya.
Firman Allah surat al-Hasr ayat 18:
“Hai orang- orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yanv telah di perbuatnya untuk hari akhirat, dan bertaqwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Keempat; dengan al- mu’aqabah yaitu memberikan sangsi atau menghukum dirinya sendiri bila tidak melakukan hal-hal yang semestinya dilakukan, apalagi jika sampai melakukan maksiat. Perlunya sangsi ini diberlakukan pada diri seseorang muslim, karena akan membatasi jangan sampai mempermudah terlanggarnya kesalahan- kesalahan yang lain.

Kelima; dengan al- mujahadah yaitu bersungguh sungguh dalam menjalankan ajaran Islam. Hal ini karena Islam memang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan; Tanpa kesungguhan, sangat sulit seorang dapat melakukan ajaran Islam. Shalat misalnya memerlukan kesungguhan, begitu juga berinfaq, apalagi berjihad di jalan Allah. Jika seseorang telah memiliki kesungguhan, meskipun nantinya akanmenghadapi kesulitan dalam beramal, Allah swt akan memberikan kemudahan baginya dalam mengahdapi kesulitan itu. Allah berfirman dalam surat al-Ankabut ayat 69:

Dan orang- orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Allah, benar- benar akan Allah tunjukkan kepada mereka jalan- jalan Allah. Dan sesungguhnya Allah benar- benar beserta orang- orang yang bwerbuat baik.

Dengan demikian, ketaqwaan kepada Allah harus kita mantapkan terus karena dengan demikian seorang muslim, akan memperoleh kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aqidah Akhlak Bab 10

Pelajaran 10 Akhlak Terpuji Nabi Dan Rasul A. Sifat Wajib Nabi dan Rasul Setiap nabi dan rasul memiliki sifat-sifat istimewa. Ra...