Pelajaran 10
Akhlak Terpuji Nabi Dan Rasul
A.
Sifat Wajib Nabi dan Rasul
Setiap nabi dan rasul memiliki sifat-sifat
istimewa. Rasulullah yang merupakan nabi dan rasul terakhir juga mempunyainya.
Dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab ayat 21 Allah Swt. berfirman:
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”
Sebagai bukti cinta kita kepada Rasulullah maka
kita harus mepelajari sifat-sifat itu kemudian kita laksanakan dalam kehidupan
sehari-hari. Sifat-sifat istimewa tersebut adalah:
1.
Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Sifat pertama
yang wajib dimiliki nabi dan rasul yang menjadi utusan untuk membawa wahyu dan
agamanya. Mustahil seorang nabi dan rasul bersifat kizib (dusta), pembohong,
dan penipu.
Contoh perilaku shiddiq Rasulullah bukan
hanya perkataannya yang benar tetapi beliau bersikap jujur juga saat berdakwah,
tidak pernah Rasulullah menambah atau mengurangi wahyu yang diterimanya. Allah
Swt. berfirman dalam Surah An-Najm ayat 4 dan 5:
Artinya:
“(4)
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
(5)
Yang diajarkan kepadanya oleh ( Jibril) yang sangat kuat.”
2.
Amanah
Amanah artinya benar-benar dapat dipercaya.
Seorang nabi dan rasul mustahil bersifat khianat, yang berarti tidak amanah
atau menyalahgunakan kepercayaan yang diembannya. Penduduk Mekah memberi gelar
Al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Apapun yang beliau ucapkan, dipercayai
dan diyakini oleh penduduk Mekah karena Rasulullah terkenal sebagai orang yang
dapat dipercaya. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-A’raaf ayat 68
Artinya:
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi
nasehat yang terpercaya bagimu".
3.
Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman
Allah Swt. yang ditujukan kepada manusia disampaikan oleh nabi dan rasul.
Seorang nabi dan rasul menyampaikan ajaran-ajaran agama kepada umatnya. Nabi dan rasul mustahil
bersifat kitman artinya menyembunyikan wahyu.
Contoh perilaku tabligh nabi dan rasul adalah
mereka selalu menyampaikan wahyu, apapun bahaya atau ancaman yang datang kepada
mereka, misalnya Nabi Ibrahim yang disiksa dengan cara dibakar, Nabi Yahya yang
dibunuh. Dan Nabi Muhammad Saw. yang diancam akan dibunuh serta diboikot oleh
kaum kafir Quraisy. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Jin ayat 28 Artinya:
“Supaya Dia mengetahui, bahwa Sesungguhnya Rasul-Rasul itu telah
menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi
apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.”
4.
Fathonah
Fathonah artinya cerdas dan pandai. Seorang nabi
dan rasul memiliki kecerdasan dan kekuatan berfikir yang tinggi agar dapat memberikan
keterangan-keterangan dengan pandai dan bijaksana, sehingga manusia dapat
mengerti dan memahami apa yang diajarkannya. Seorang nabi dan Rasul mustahil
bersifat baladah yang berarti bodoh.
Contoh sifat fathonah Rasulullah adalah beliau
mampu menjelaskan firman-firman Allah Swt. kepada kaumnya sehingga mereka
memeluk Agama Islam. Rasulullah juga mampu mengubah Bangsa Arab jahiliyah
menjadi suatu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan.
B. Meneladani Akhlak Nabi dan Rasul Dalam Kehidupan
Salah satu sifat nabi dan rasul adalah fhatonah
yang artinya cerdas atau pandai. Dengan belajar bersungguh-sungguh kita akan
menjadi pandai. Dan ini merupakan salah satu contoh meneladani sifat-sifat nabi
dan rasul dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh-contoh kegiatan yang
meneladani nabi dan rasul!
a.
Shiddiq
Sepulang
dari Madrasah, Rahmah selalu membantu ibunya di rumah. Sore itu ibunya mau
memasak nasi di dapur. Tetapi beras yang mau dimasak ternyata habis. Rahmah
disuruh ibunya membeli di warung Pak Iwan. “Rahmah, tolong belikan beras di
warung Pak Iwan”, kata ibu kepada Rahmah. “Baik,Bu..” , jawab Rahmah sambil
menerima selembar uang sepuluh ribuan. Harga beras di warung Pak Iwan Rp.
9.000,- Pak Iwan mengembalikan uang pembelian beras kepada Rahmah. Di warung
Pak Iwan sebenarnya ada es kucir yang disenangi oleh Rahmah. Tapi Rahmah tidak
berani membelinya walaupun uang belanjaanya sisa Rp. 1.000,-Sesampai di rumah
Rahmah lalu menyerahkan uang kembalian itu kepada ibunya. Kita harus menjadi
orang yang jujur seperti Rasulullah, beliau terkenal sangat jujur dalam ucapan
maupun tindakannya bahkan Beliau senantiasa berkata dengan sejujur-jujurnya
sekalipun pahit dirasa dan menaggung resiko yang tinggi bagi diri-Nya.
b.
Amanah
Beberapa hari yang lalu Rohmad tidak masuk ke
Madrasah karena sakit. Banyak pelajaran Akidah Akhlak yang tertingal karena
tidak masuk. Hari ini Rohmad bermaksud meminjam buku catatan Akidah Akhlak
kepada temannya Irvan. “Van bolehkah saya meminjam buku catatan Akidah
Akhlakmu?” tanya Rohmad kepada Irvan. “Boleh Mad, tapi tolong dijaga jangan
sampai rusak dan hilang ya?” jawab Irvan. Rohmad akhirnya membawa bukunya
pulang dan menjaga buku tersebut dengan baik agar tidak rusak. Beberapa hari
kemudian Rohmad mengembalikan buku tersebut kepada Irvan dalam keadaan baik.
Dan Rohmad mengucapkan terima kasih kepada Irvan karena sudah meminjamkan
bukunya. Kita
harus bisa menjaga amanat yang telah diberikan oleh orang lain kepada kita,
karena jika tidak menjaganya berarti kita tidak dapat dipercaya oleh orang yang
memberikan amanat tersebut.
c.
Tabligh
Amrin adalah anak kelas IV di Madrasah
Ibtidaiyah. Selain anak yang pandai, Amrin juga anak yang selalu membantu orang
tuanya di rumah. Sore itu orang tuanya akan bersilaturahmi ke tempat saudaranya
setelah Salat Magrib. Amrin diberi tugas oleh orang tuanya untuk mengajari
membaca Al-Qur'an kepada adiknya. Setelah Salat Magrib berjamaah, Amrin
melaksanakan tugasnya mengajari adiknya belajar membaca Al-Qur'an. “Ayo adikku
Imron, mari kita belajar membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar” kata Amrin
kepada adiknya Imron. Dengan senang hati adiknya menghampiri Amrin sambil
membawa Al-Qur'an. Akhirnya mereka berdua belajar membaca Al-Qur'an walau orang
tuanya tidak ada di rumah. Kita harus mencontoh dan menerapkan salah satu sifat nabi dan rasul,
yaitu Tabligh atau menyampaikan. Amanat yang diberikan kepada kita harus
kita sampaikan atau kita laksanakan.
d.
Fatonah
Dewi adalah anak yang rajin belajar. Setiap ada
tugas dari Madrasah selalu dikerjakan dengan baik. Setiap ada ulangan juga
diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Setiap apa yang menjadi tugasnya, ia
selesaikan tepat waktu. Dia tidak pernah menunda-nunda pekerjaan yang bisa
dikerjakan. Karena menunda-nunda pekerjaan akan berakibat tidak baik. Setelah
pekerjaan yang diberikan selesai, Dewi selalu mengerjakan pekerjaan lain yang
sudah menunggu. Tak heran bila Dewi selalu menjadi juara dikelasnya. Disenangi
teman-temannya dan Bapak Ibu Guru. Kita harus rajin belajar agar dapat menjadi anak
yang cerdas dan pandai. Kita harus mencontoh perilaku nabi dan rasul, salah
satunya adalah menjadi anak yang cerdas dan pandai. Rasulullah terkenal sebagai
seorang yang cerdas dan pintar, serta arif dan bijaksana dalam mengambil
keputusan didasari dengan pertimbangan dan pemikiran yang cukup matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar