A. Penjelasan Surat Al Kautsar
Surat Al Kautsar adalah surat ke
108 dari Al Quran yang terdiri atas 3 Ayat dan termasuk dalam golongan
surat-surat Makkiyah. Surah ini diturunkan sesudah Surat Al 'Aadiyaat dan dinamai
dengan "Al Kautsar" yang artinya "nikmat
yang banyak" yang diambil dari ayat pertama surat ini.
B. Pokok Isi Kandungan Surat Al Kautsar
Surat Al Kautsar menjelaskan bahwa Allah SWT telah melimpahkan
nikmat yang banyak karena itu bersembahyang dan berkorbanlah; Nabi Muhammad
s.a.w. akan mempunyai pengikut yang yang banyak sampai hari kiamat dan akan mempunyai
nama yang baik di dunia dan di akhirat, tidak sebagai yang dituduhkan
pembenci-pembencinya.
Berikut dibawah ini baacaan lafadz Surat Al Kautsar Lengkap Latin dan Terjemahan :
Surat Al
Kautsar
(Nikmat
yang Banyak)
Surat Ke
108 : 3 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ
ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang"
إِنَّآ
أَعۡطَيۡنَٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ
Innaa a'thainaakal kautsar(a)
1. "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu
nikmat yang banyak."
فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ
Fashalli lirabbika wanhar
2. "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkorbanlah [1605]."
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ
Innsyaani-aka huwal abtar(u)
3. "Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus [1606]."[*]
Penjelasan :
[1605]. Yang
dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan
mensyukuri nikmat Allah.
[1606]. Maksudnya terputus di
sini ialah terputus dari rahmat Allah.
C. Asbabun Nuzul Surat Al Kautsar
Dalam suatu
riwayat dikemukakan bahwa ketika Ka'bubnul Asyraf (tokoh Yahudi) datang ke
Makkah, kaum Quraisy berkata kepadanya: "Tuan adalah pemimpin orang
Madinah, bagaimana pendapat tuan tentang si pura-pura shabar yang diasingkan
oleh kaumnya, yang mengangggap dirinya lebih mulia daripada kita padahal kita
menyambut oramg-orang yang melaksanakan haji, pemberi minumnya serta penjaga
Ka'bah?" Ka'ab berkata: "Kalian lebih mulia daripadanya." Maka
turunlah ayat ini (Q.S. 108:3) yang membantah ucapan mereka.
(Diriwayatkan oleh al-Bazazar dan yang lainnya dengan sanad shahih yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
(Diriwayatkan oleh al-Bazazar dan yang lainnya dengan sanad shahih yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Dalam
riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Nabi saw. diberi wahyu, kaum Quraisy
berkata: "Terputus hubungan Muhammad dengan kita." Maka turunlah ayat
ini (Q.S.108:3) sebagai bantahan atas ucapan mereka.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam kitab al-Mushannif dan Ibnul Mundzir yang bersumber dari 'Ikrimah).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam kitab al-Mushannif dan Ibnul Mundzir yang bersumber dari 'Ikrimah).
Dalam
riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Quraisy menganggap kematian anak laki-laki
berarti putus turunan. Ketika putra Rasulullah saw. meninggal, al-'Ashi bin
Wa'il berkata bahwa Muhammaad terputus turunannya. Maka yata ini (Q.S.108:3)
sebagai bantahan terhadap ucapannya itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi.)
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi.)
Diriwayatkan
oleh al-Baihaqi di dalam kitab ad-Dalail yang bersumber dari Muhammad bin 'Ali,
dan disebutkan bahwa yang meninggal itu ialah al-Qasim.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (Q.S.108:3) turun berkenaan dengan al-'Ashi bin Wa'il yang berkata: "Aku membenci Muhammad." Ayat ini (Q.S.108:3) turun sebagai penegasan bahwa orang yang membenci Rasulullah akan terputus segala kebaikannya.
(Diriwayatkan oleh al-Baihaqi yang bersumber dari Mujahid).
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (Q.S.108:3) turun berkenaan dengan al-'Ashi bin Wa'il yang berkata: "Aku membenci Muhammad." Ayat ini (Q.S.108:3) turun sebagai penegasan bahwa orang yang membenci Rasulullah akan terputus segala kebaikannya.
(Diriwayatkan oleh al-Baihaqi yang bersumber dari Mujahid).
Dalam
riwayat lain dikemukakan bahwa ketika wafat Ibrahim putra Rasulullah saw.
orang-orang musyrik berkata satu sama lain: "Orang murtad itu (Muhammad)
telah terputus keturunannya tadi malam." Allah menurunkan ayat ini
(Q.S.108:1-3) yang membantah ucapan mereka.
(Diriwayatkan oleh at-Thabarani dengan sanad yang dha'if yang bersumber dari Abi Ayyub.)
(Diriwayatkan oleh at-Thabarani dengan sanad yang dha'if yang bersumber dari Abi Ayyub.)
Dalam
riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (Q.S.108:2) turun ketika Jibril datang
kepada Rasulullah pada peristiwa Hudhaibiyyah memerintahkan qurban dan shalat.
Rasulullah segera berdiri khutbah fithri mungkin juga Adl-ha (Rawi meragukan,
apakah peristiwa di dalam Hadits itu terjadi pada bulan Ramadhan ataukah
Dzulqaidah) kemudian shalat dua raka'at dan menuju ke tempat qurban lalu
memotong qurban.
(Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Sa'ad bin Jubair.)
(Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Sa'ad bin Jubair.)
Dalam riwayat
lain dikemukakan bahwa 'Uqbah bin Abi Mu'aith berkata: "Tidak seorang anak
laki-laki pun yang hidup bagi Nabi saw. sehingga keturunannya terputus."
Ayat ini (Q.S.108:3) turun sebagai bantahan terhadap ucapan itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Syamar bin 'Athiyah.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Ibrahim putra Rasulullah saw. wafat, kaum Quraisy berkata: "Sekarang Muhammad menjadi Abtar (putus turunannya)." Hal ini meyebabkan Nabi saw. bersedih hati, maka turunlah ayat ini (Q.S.108:1-3) sebagai penghibur baginya.
(Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij.)
(Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Syamar bin 'Athiyah.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Ibrahim putra Rasulullah saw. wafat, kaum Quraisy berkata: "Sekarang Muhammad menjadi Abtar (putus turunannya)." Hal ini meyebabkan Nabi saw. bersedih hati, maka turunlah ayat ini (Q.S.108:1-3) sebagai penghibur baginya.
(Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar